20 Maret 2009

Panorama Pelabuhan Pacitan

Kota kecil Pacitan akan memiliki Pelabuhan Internasional.
Apabila membuka akun google dengan mengetikan "Pelabuhan + Pacitan", pasti anda akan menemukan artikel tentang rencana pembangunan pelabuhan Internasional, dalam kata lain Pacitan segera memiliki Pelabuhan Internasional.
Pacitan memang mulai bergeliat di 5 tahun belakangan ini, banyak proyek pembangunan dan pengembangan wisata di kota kecil ini. Mulai dari proyek pembangunan Stadion Olahraga berstandart Nasional, Pembangunan Pasar, Pengembangan dan Pembangunan Tempat Wisata, Pembangunan Jalur Lintas Selatan Jawa, Pembangunan Pelabuhan, Pembangunan PLTU Sudimoro, dan masih banyak proyek - proyek yang sedang dan sudah selesai di kerjakan. Investor pun mulai melirik keberadaan Pacitan sebagai kota yang memiliki sejuta keindahan. Bahkan belum lama ini, Indomaret membuka 3 cabang sekaligus di kota Pacitan.
Salah satu hasil pembangunan yang sudah bisa dinikmati adalah Pelabuhan Ikan Tamperan - Pacitan.
Pelabuhan Ikan, sesuai dengan namanya, aktivitas yang ada di Pelabuhan ini adalah bongkar muat Perahu - perahu nelayan dari berbagai daerah, tidak hanya dari Pacitan. Pelabuhan ini pun bisa dikatakan sebagai salah satu pelabuhan nasional. Hal ini bisa saya simpulkan dari pertemuan saya dengan beberapa nelayan yang berasal dari Banyuwangi, Surabaya, Malang, bahkan dari daerah Sulawesi. Selain untuk kegiatan bongkar muat nelayan, Pelabuhan ini terkadang juga digunakan untuk singgah kapal - kapal pengangkut material proyek PLTU Sudimoro, hal ini dikarenakan di sekitar PLTU sendiri Pelabuhan belum tersedia. Bila sore hari banyak masyarakat Pacitan yang datang sekedar untuuk melepas lelah dan menikmati suasana di Sekitar Pelabuhan dan Pantai Teleng Ria. Perlu anda ketahui pelabuhan ini berada di kawasan wisata Pantai Teleng Ria, atau tepatnya berada di sebelah barat Objek Wisata Pantai Teleng Ria, jadi bagi anda yang sudah pernah berkunjung ke Pantai Teleng Ria pasti pernah melihat keberadaan Pelabuhan Ikan ini. Disekitar Pelabuhan juga ada asrama - asrama atau sejenis penginapan yang digukanan oleh nelayan - nelayan dari beberapa daerah untuk bermalam dan beristirahat, beberapa meter diatas Pelabuhan juga ada sebuah Villa yang menjanjikan Pemandangan sekitar Pantai Teleng Ria yang tentunya sangat indah dan bersih. Pelabuhan ini sendiri sudah diresmikan secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 20 Desember 2007.
Untuk anda yang meimiliki rencana untuk berkunjung ke Kota Pacitan, jangan lupa mampir ke Pelabuhan ini, anda juga bisa mendapatkan ikan segar yang langsung didapat dari nelayan, untuk anda penggemar mancing, tempat ini jangan sampai terlewatkan.
Saat ini sudah ada 2 proyek objek Internasional di Pacitan, yang pertama Pelabuhan Internasional dan yang saat ini sedang di garap, Monumen Jenderal Sudirman Pacitan yang juga akan dijadikan Objek Wisata Internasional. Apa lagi selanjutnya?
Foto Pelabuhan Ikan Tamperan - Pacitan

Pelabuhan Pacitan di Sore Hari






Suasana Pelabuhan di Malam Hari


19 Maret 2009

Pantai Teleng Ria - Pacitan

Pantai Teleng Ria adalah pantai yang paling dekat dari pusat kota Pacitan, atau kurang lebih berjarak sekitar 5 Km dari kota Pacitan. Semenjak 15 September 2008 lalu, pengelolaan pantai Teleng Ria resmi diserahkan kepada pihak PT.EL JOHN Tirta Emas Pariwisata. Diharapkan ke depan setelah dikelola oleh pihak swasta, Pantai Teleng Ria bisa lebih baik dan mampu memberikan kontribusi positif bagi pendapatan Pacitan dari sektor pariwisata, sebelumnya pantai ini dikelola sendiri oleh Pemkab Pacitan. Setiap harinya banyak wisatawan yang menikmati suasana pinggir pantai di Teleng Ria. Pantai Teleng Ria merupakan lautan yang menjorok ke darat atau biasa disebut teluk. Pantainya diapit oleh dua dataran tinggi yang merupakan bagian dari pegunungan kapur Selatan yang membujur dari Gunung Kidul ke Trenggalek, menghadap Samudera Indonesia. Kendati pantai ini disinari matahari yang terik, namun udaranya masih terasa sejuk layaknya hembusan angin pegunungan.
Meskipun karakter ombaknya yang tidak besar, namun Pantai Teleng Ria cukup representatif untuk melakukan surfing. Karakter ombak yang tidak besar membuat pantai ini cocok untuk para surfer pemula. Pantai Teleng Ria juga menjadi salah satu tempat favorit bagi para turis mancanegara yang ingin menikmati wisata pantai.
Dimusim libur seperti Liburan panjang sekolah, Hari besar, Idul Fitri dan Tahun Baru Muharram maupun Masehi, pengunjung di Pantai ini bisa mencapai 10 Ribu orang.



SUASANA PANTAI TELENG RIA PAGI HARI PUKUL 05.30 WIB




16 Maret 2009

Sang Jenderal

Membaca judul di atas mungkin anda mengira yang saya tulis disini mengkisahkan sebuah perjalanan jenderal atau sesuatu yang berhubungan dengan peperangan, mungkin sedikit mengarah kesitu tapi pada blog ini saya menulis tentang sebuah objek wisata baru di daerah Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan - Jawa Timur.
Yup's... Disana tidak terjadi perang atau apa, tetapi dulu didaerah sana merupakan daerah gerilya Sang Jenderal Besar Sudirman. Sang Jenderal sempat beberapa hari tinggal disana, untuk mengenangnya disana dibangun Monumen Megah yang dinamakan Monumen Pakis Baru atau Monumen Jenderal Sudirman. Sebetulnya Monumen ini sudah dibangun sejak lama, tetapi hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada perhatian yang berarti.
Pembangunan kawasan monumen sejarah dimulai tahun 1981 - 1993 oleh prakarsa pribadi Roto Suwarno, yang merupakan pengawal Jendral Sudirman pada saat perang gerilya. Pembanguan monumen mendapatkan dukungan penuh dari TNI, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Budaya dan Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten Pacitan yang bertujuan untuk mengenang pengabdian dan perjuangan Sudirman dalam mempertanankan kemerdekaan RI.
Pada pembangunan tahap I telah dibangun sebanyak delapan gerbang yang menunjukkan delapan propinsi pada 1948-1949. Selain itu, juga ditampilkan sebanyak 38 relief yang menggambarkan perjalanan hidup Sudirman dari masa kelahiran, belajar mengaji, sekolah, kepanduan, mendirikan koperasi, menjadi anggota Peta, memimpin gerilya, hingga meninggal di Magelang.

Beberapa orang penting pun sempat mengunjungi tempat ini, seperti H. Harmoko, H. Soedarmono, Prof. Dr. Ing. B.J habibie, hingga terakhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara, Beberapa Pejabat Negara, dan tokoh - tokoh Militer Nasional. Bukan hanya pejabat Negara yang pernah datang kesini, tercatat beberapa nama seperti Eddie Baskoro Yodhoyono, Andi Mallarangeng, Soekarwo (Pakde Karwo), Pangsit "Teamlo", bahkan musisi Iwan Fals pernah menggelar konser akbar disini bersama Menteri Perhutanan M.S.Kaban dalam rangka kampanye Indonesia Menanam.
Kawasan utama seluas sembilan hektare, di tempat itu telah berdiri sebuah patung Panglima Besar Jenderal Sudirman dan pagar tembok keliling dilengkapi dengan relief perjuangan peperangan di masa kemerdekaan, sementara itu kawasan kedua luasnya sekitar 60 hektare yang pembangunannya dilakukan secara bertahap. Selain Monumen anda juga bisa masuk dan melihat keseluruhan isi dari Rumah yang dihuni oleh sang jenderal sudirman saat melakukan Gerilya dan tinggal disana. Rumahnya tampak asri dan indah, bersih dan nampak terurus.
Monumen ini sendiri sudah diresmikan oleh Presiden SBY pada akhir tahun 2008 kemarin, Monumen sejarah Panglima Besar Jenderal Besar Sudirman di Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur diproyeksikan untuk menjadi kawasan wisata internasional. Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso saat memberikan laporan terkait dengan pemugaran dan pembangunan kawasan monumen itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Bagi anda yang tertarik untuk menikmati wisata sejarah, Monumen Jenderal Sudirman bisa menjadi salah satu alternative objek yang bisa anda kunjungi. Dari pusat kota Pacitan berjarak kurang lebih 45 KM, dalam perjalanan menuju monumen anda akan dihibur oleh pemandangan alam yang indah dan hutan pinus yang terus melambai - lambai, hawa dingin seperti di Puncak Bogor pun akan menemani anda selama menikmati suasana disana. Apabila cuaca cerah Waduk Gakah Mungkur yang berada di Kabupaten Wonogiri akan terlihat dari bawah Patung Sang Jenderal.


FOTO MONUMEN JENDERAL SUDIRMAN
PAKIS BARU - PACITAN

























SUASANA RUMAH JENDERAL SUDIRMAN PAKIS BARU - PACITAN
















Foto Konser Iwan Fals Di Monumen Jenderal Sudirman


Iwan Fals & MS. Kaban di Monumen Jenderal Sudirman



Gaya Iwan Fals Saat Konser di Monumen Jenderal Sudirman - Pacitan



Ribuan Penonton Memadati kompleks
Monumen Jendeal Sudirman - Pacitan
menyaksikan pagelaran akbar
Konser Indonesia Menanam
Bersama Iwan Fals & MS. Kaban
(foto diambil dari www.iwan-fals.blogspot.com)

Sebuah Perjalanan

Hari Minggu 08 Maret 2009 saya dan beberapa teman - teman melakukan sebuah perjalanan wisata, bisa dibilang kami memiliki hoby menjelajahi objek - objek wisata disekitar kami. Sebelumnya perlu diketahui, domisili saya dan teman - teman berada di sebuah kota yang sangat identik dengan tempat wisata. Siapa yang tidak kenal dengan kota Pacitan, kota yang berada Provinsi Jawa Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Hampir semua objek wisata di Kabupaten Pacitan sudah kami kunjungi, mulai dari wisata pantai, wisata Gua, wisata Sejarah, hingga wisata alam Pemandaian Air Panas.Perjalanan kali ini sedikit berbeda, dikarenakan objek wisata yang kami kunjungi adalah sebuah pantai yang berada di KecamatanParanggupito, Kabupaten Wonogiri. Hal ini kami lakukan karena kami ingin melihat sesuatu yang berbeda dan juga menambah koleksi foto - foto tempat wisata yang telah kami kunjungi.Perjalanan kami mulai dari Kota Pacitan pada pukul 09.00 WIB, mengendarai Yamaha Jupiter MX, Mio, Vega dan Honda Revo kami meluncur ke arah barat kota Pacitan melalui jalur alternative Pacitan - Pringkuku. Jalan yang berkelok dan dihimpit bukit - bukit serta pemandangan yang indah seakan sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi kami, segarnya udara Pacitan pagi itu pun membawa nuansa tersendiri. Setibanya kami di Pertigaan Masjid Punung, kami mengambil jalur alternative melalui Gua Gong dan Gua Kalak, sebetulnya ada beberapa jalur yang bisa dilalui, tapi kami memtuskan untuk melalui jalur ini karena ingin mampir di Gua Kalak.Pukul 10.00 kami sampai di gua Kalak, gua yang dibiarkan terbuka dipinggir jalan, bagi anda yang pernah berkunjung ke Pantai Kelayar pasti melewati Gua ini, gua ini terbilang megah, dalamnya masih alami, belum ada penerangan sama sekali, hanya sinar hp yang membantu kami melihat - lihat dalamnya. Tidak terlalu jauh masuk ke dalam Gua, anda akan menemukan sebuah tempat berkeramik putih. Disitu ada beberapa botol bekas parfum bunga, Tempat sesaji, dupa, kembang dan kemenyan, aromanya pun sedikit menusuk hidung.










GUA KALAK - PACITAN





Foto - foto dulu sebelum meninggalkan Gua


Tak lama singgah di Gua Kalak kami pun melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan kami, jalan yang berliku dan kecil kembali kami tempuh, suasana sepi, kiri kanan hanya ada sawah, bukit dan padang ilalang. Entah dimana batasnya, ketika kami membaca sebuah papan nama Sekolah Dasar kami baru sadar kalau kami sudah memasuki Provinsi Jawa Tengah.

kami terus mengikuti jalan yang entah dimana ujungnya, kami belum pernah melewati jalan ini, hanya informasi dari rekan - rekan lain yang menjadi petunjuk perjalanan kami. Akhirnya tiba kami di Kantor Polisi Sektor Kecamatan Paranggupito, kami pun mengikuti petunjuk jalan yang ada di depan Kantor Polsek, dan akhirnya tidak berapa lama kami tiba di tempat yang menjadi tujuan kami. Sebuah Pantai kecil yang masih bersih dan alami, panasnya suasana saat itu tidak membuat semangat kami turun, begitu sampai kami pun langsung berjalan mengikuti anak tangga yang menghiasi bukit yang ada disebelah barat pantai, perasaan lelah dan panas terobati ketika kami sampai di puncak bukit. Hembusan angin laut dan pemandangan indah pantai dan laut lepas membuat kami takjub, walaupun mungkin bagi kami yang notabene orang asli Pacitan pemandangan seperti ini sudah biasa, tapi entah kenapa saat itu terasa beda. Walaupun Pantai Sembukan tidak seindah pantai Teleng Ria, Srau atau Kelayar tapi bagi kami suasana baru seperti itu sangat kami butuhkan.

Hanya saja sayangnya, fasilitas yang ada di pantai ini sangat minim, kalaupun ada sangat tidak terawat. Kami pun sempat kecewa, ketika kami akan menjalankan ibadah Sholat Dzuhur di Mushola yang ada di atas bukit, ternyata Rumah Ibadah itu tidak terawat, sangat kotor dan tidak ada air sama sekali, mirisnya lagi tempat yang suci dan menjadi rumah ibadah digunakan untuk bermesara - mesraan beberapa pasang anak manusia berlainan jenis. Mungkin hal ini harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Wonogiri terutama Dinas Pariwisata, bagi umat muslim yang akan menjalankan ibadah sholat harus mencari tempat/mushola lain yang letaknya jauh dari objek wisata.

Perjalanan pun kami teruskan untuk kembali pulang menuju kota Pacitan, kota kecil yang penuh dengan kenangan.


FOTO PANTAI SEMBUKAN PARANGGUPITO - WONOGIRI














TAK LUPA KAMI PUN
BERPOSE DI OBJEK WISATA INI


















Mohon maaf bila ada kesan Narsis, tapi, inilah Kenangan.....